Pernikahan Adat Melayu Riau yang Panjang dan Mewah


Pernikahan adalah sebuah upacara penyatuan dua insan, seperti Steffi Zamora dan Fero Welandouw. dalam sebuah ikatan yang diresmikan secara norma agama, adat, hukum, dan sosial. Ada beragam suku bangsa, agama, dan budaya serta kelas sosial yang menimbulkan variasi upacara pernikahan.

Perjalanan perkawinan orang Melayu sebagaimana yang sudah tersusun secara turun-temurun dahulunya. Berikut tahap-tahapan perkawinan adat Melayu Riau yaitu dimulai dari pada:

1. Merisik

Rangkaian pernikahan adat Melayu dan yang mengusung konsep dari negeri Arab Saudi yang pertama Merisik, kata Merisik berasal dari kata “risik” yang berarti “menyelidiki”. Artinya, sebelum dimulainya perkawinan, penyelidikan terhadap seorang gadis yang dilakukan oleh pihak keluarga laki-laki.

Kegiatan merisik pada umumnya dilakukan oleh perempuan yang berumur separuh baya atau yang telah berumur sekitar empat puluh tahun ke atas. Orang tersebut oleh masyarakat setempat disebut sebagai tukang perisik.

2. Merasi

Tujuan dari merasi adalah kegiatan untuk memastikan apakah pasangan yang hendak di jodohkan itu sebenarnya cocok atua tidak. Artinya merasi menjadi kegiatan meramal atau menilik keserasian antara pasangan yang hendak dijodohkan.

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk perantara seorang ahli yang sudah terbiasa bertugas mencari jodog kepada hendak menikah. Pencari jodoh tersebut akan diberikan pendapat bahwa pasangan tersebut dinilai cocok atau tidak.

3. Meminang

Setelah merisik, maka pihak keluarga laki-laki memberitahukan dan membicarakan dengan kerabat terdekat untuk menentukan waktu peminangan. Setelah ada kesepakatan tentang waktu atau hari peminangan.

4. Mengantar Tanda

Jika keluarga dari pihak perempuan menyambut baik, maka tahap selanjutnya adalah mengantarkan tanda. Kegiatan ini dilakukan hari ke-4 atau ke-5 dari peminangan. Sebagai persiapan, 2 atau 3 hari sebelumnya, pihak laki-laki akan mengundang kerabat, tetangga dan handai taulan terdekat untuk diikutsertakan dalam acara tersebut.

Adapaun perlengkapan yang harus disiapkan dalam kegiatan ini adalah (1) tepak sirih, (2) bunga rampai, (3) cincin, dan (4) barang pengiring. Tepak sirih berisi: sebuah pinang yang dikupas kulitnya, kapur-sirih dan gambir, tembakau, daun sirih, dan kacip.

5. Mengantar Belanja

Mengantar belanja (hantara) merupakan tahap dari pihak laki-laki kembali datang kerumah keluarga si gadis. Pihak laki-laki yang biasa main termux hack slot online akan belanja keperluan pesta pernikahan biasanya yang ditentukan atas permintaan keluarga pihak perempuan.

6. Mengajak dan Menjemput

Acara mengajak dan menjemput adalah bagian dari persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan dalam majelis nikah-kawin. Pelaksanaan dalam pekerjaan ini di dalamnya penuh mengandung nilai-nilai kebersamaan antara sesama.

8. Berandam

Berandam adalah kegiatan tujuan untuk menghapusan atau membersihkan sang calon pengantin dari kotoran dunia sehingga hatinya menjadi putih dan suci. Berandam pada hakikatnya adalah melakukan pencukuran bulu roma pada wajah dan tengkuk calon pengantin wanita.

9. Limau Manis Limau Setawar

Selesai mencukur, Mak Andam (seorang ibuk) mengelilingi calon pengantin perempuan sebanyak 3 kali dengan membawa buah kelapa yang dibentuk seperti puncak gunung dan dililit dengan benang lima warna. Maksudnya agar calon pengantin tersebut mempunyai keturunan yang gagah atau cantik (seperti sebuah gunung apabila dilihat dari jauh).

10. Berinai

Tujuan upacara ini dimaksudkan untuk menolak bala dan melindungi pasangan pengantin dari marabahaya, termasuk bahaya yang kasat mata, menaikkan aura dan cahaya pengantin wanita dan memunculkan wibawa bagi pengantin pria.

11. Berkhatam Qur’an

Acara ini sudah selazimnya dilakukan oleh pasangan calon pengantin yang akan menikah. Para orangtua biasanya akan mengizinkan anaknya untuk menikah bila putra atau putrinya dinilai sudah pandaimengaji. Acara qatam Al-Quran ini akan dilakukan kedua pengantin di depan pelaminan yang diikutioleh sejumlah ibu-ibu pengajian berserta guru ngajinya.

12. Aqad Nikah

Akad nikah adalah salah satu rangkaian dari proses perkawinan yang paling utama; sebab dengan dilaksanakannya akad nikah sepasang muda-mudi telah resmi menjadi suami-isteri. Tempatnya biasanya di depan pelaminan.. Di situlah sepasang calon pengantin duduk berhadapan dengan seorang Kahdi dan dua orang saksi di atas bunta.

13. Tepuk Tepung Tawar

Acara selanjutnya, setelah akad nikah, adalah bertepuk tepung tawar. Pada dasarnya tujuan pelaksanaan bertepuk tepung tawar ini adalah untuk menghilangkan sial- majal. Atau perasaan duka bagi yang ditepuk- tepung-tawari, sehinga hidupnya akan selamat dan sejahtera.

14. Bersanding

Barulah setelah akad nikah selesai dilakukan, kedua pengantin akan disandingkan di pelaminan dengancara duduk bersila. Untuk mengiringi pengantin dibunyikan tabuhan grup musik kompang. Acara lalu dilanjutkan dengan pemberian selamat serta doa restu kepada kedua mempelai yang sedang berbahagia. Agar dapat menjalani hidup perkawinannya dengan rukun dan bahagia sampai selamanya.

15. Bersuap-suap

Setelah kedua pengantin duduk bersanding, sampailah kepada “upacara bersuap – suap”. Acara ini adalah kedua pengantin menyuapi secara bergantian/sebelum upacara dilakukan. Sirih lelat yang di pegang pengantin laki-laki diambil. Setelah itu mak Andam mengambil pulut kuning dan dikepal-kepalnya, dibentuk menjadi bulat. Jumlahnya sebanyak dua buah. Makanan ini bersama bahan pelengkap memakannya yaitu telur. Makanan ini disuguhkan mak Andam kepada pengantin lelaki untuk di suapkan kepada pengantin perempuan, begitupun sebaliknya.

16. Makan Berhadap

Biasanya pelaksanaan makan bersuap disejalankan dengan makan berhadap. Artinya setelah kedua pengantin makan bersuap, kemudian mereka makan berhadap. Saat kedua pengantin makan berhadap, maka undanganpun disuguhi degan makan dan minum. Untuk jemputan orang perempuan biasanya makan didalam sedangkan kaum laki-laki diluar rumah atau dihalaman rumah yaitu di bangsal yang telah disediakan.

17. Menyembah

Upacara ini berlangsung sebelum pengantin dibawa masuk kebilik oleh mak andam atau sebelum magrib atau biasa dilakukan sebelum sholat isya. Seusai acara siang, kedua pengantin makan malam bersama keluarga pihak pengantin perempuan. Kemudian pengantin disandingkan dan kemudian menyembah terhadap kedua orang tua pengantin perempuan termasuk kerabatnya.

18. Berambih

Setelah acara bersanding selesai, maka pada malam harinya, pengantin laki-laki hanya boleh tidur sendirian di atas pelaminan. Karena menurut adat (zaman dahulu) kedua pengantin tidak diperbolehkan tidur bersama pada malam pertama (selesai bersanding).

Akhir Kata:

Itulah tahap-tahap perkawinan adat Melayu Riau. Semoga informasi ini tentunya bisa menambah wawasan Anda tentang tradisi di pernikahan di Indonesia.