SUKU BETAWI

Suku Betawi pasti kita tahu bahwa suku tersebut tinggal di kota Jakarta, selain itu juga suku Betawi bertempat di daerah sekitar Jakarta seperti Bekasi, Depok, Bogor, Tanggerang yang banyak kita jumpai orang Betawi

Asal Usul Suku Betawi

Awal mula suku Betawi yaitu pada saat zaman Belanda, agar tebentuknya indentitas kelompok masyarakat yang homogen dengan begitu nama Betawi pun diciptakan, suku betawi merupakan pemberian dari pihak Belanda. Betawi diambil dari nama Jakarta pada masa itu, yaitu Batavia.

Betawi terbentuk pada abad ke-17, yang merupakan hasil dari campuran beberapa suku bangsa seperti Bali, Sumatera, China, Arab, dan Portugis.

Pendatang yang pertama kali menduduki kota ini adalah orang Melayu, Jawa, Bali, Bugis, dan Sunda. Sedangkan, orang asing yang pertama kali tinggal di kota ini merupakan orang Portugis, Cina, Belanda, Arab, India, Inggris, dan Jerman.

Sejarah Betawi

Sejarah Betawi diawali pada zaman batu yang menurut Sejarawan Sagiman MD sudah ada sejak zaman neolitikum. Arkeolog Uka Tjandarasasmita dalam monografinya "Jakarta Raya dan Sekitarnya Dari Zaman Prasejarah Hingga Kerajaan Pajajaran" (1977), secara arkeologis telah memberikan bukti yang kuat dan ilmiah tentang sejarah penghuni Jakarta dan sekitarnya dari masa sebelum Tarumanagara pada abad ke-5.

Dikemukakannya sejak zaman neolitikum atau batu baru (3500–3000 tahun yang lalu) daerah Jakarta dan sekitarnya terdapat aliran-aliran sungai besar seperti Ciliwung, Cisadane, Kali Bekasi, Citarum sudah diduduki oleh masyarakat manusia yang menyebar hampir di seluruh wilayah Jakarta.

Dari alat-alat yang ditemukan, seperti kapak, beliung, pahat, pacul yang sudah diumpam halus dan memakai gagang dari kayu, disimpulkan bahwa masyarakat manusia itu sudah mengenal pertanian (mungkin semacam perladangan) dan peternakan. Bahkan juga mungkin telah mengenal struktur organisasi kemasyarakatan yang teratur.

Bahasa, kesenian, dan adat kepercayaan mereka sama. Dia menyebutkan berbagai sebab yang kemudian menjadikan mereka sebagai suku bangsa sendiri-sendiri.

Asal Mula Penyebutan Suku Betawi

berasal dari kesalahan penyebutan kata Batavia menjadi Betawi. Masyarakat Betawi secara geografis dibagi mejadi dua bagian, yaitu Tengah dan Pinggiran.

Masyarakat Betawi Tengah meliputi wilayah Tanjung Priok atau meliputi radius 7 km dari Monas. Wilayah ini mayoritas dipengaruhi oleh budaya Melayu dan agama Islam yang terlihat dalam kesenian Samrah, Zapin dan berbagai macam Rebana.

Sedangkan, dari segi bahasa, terdapat banyak perubahan vokal a dalam suku kata akhir bahasa Indonesia menjadi e, misal guna menjadi gune. Sementara itu, Masyarakat Betawi pinggiran, sering disebut orang sebagai Betawi Ora yang dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian utara dan selatan.