Suku Dengan Tradisi Unik dan Mengerikan

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak etnis, suku, dan kepercayaan. Setiap suku di Nusantara mempunyai beragam tradisi dan budaya unik. Tidak hanya bagi masyarakat biasa saja, para artis dan vokalis seperti dikta juga memiliki suku dan budaya.

Penasaran apa saja suku di Indonesia yang punya kebiasaan unik? Berikut ini beberapa rangkumanya. Jangan sampai kaget, ya!

Tradisi Potong Jari, Suku Dani, Papua

Suku Dani yang mendiami Tanah Papua mempunyai tradisi unik yang cukup mengerikan, yaitu tradisi potong jari.

Tradisi ini dilakukan Suku Dani untuk menunjukan kesedihan karena ditinggal oleh anggota keluarga.

Pasalnya, bagi Suku Dani kebersamaan adalah sangat penting. Tangisan tidak cukup untuk menggambarkan kepedihan kehilangan keluarga Jumlah jari yang dipotong merupakan jumlah anggota keluarga yang meninggal.

Tradisi Meruncingkan Gigi, Suku Mentawai

Tradisi unik lainnya yang dilakukan suku Indonesia adalah meruncingkan gigi. Tradisi ini dilakukan oleh perempuan dari suku Mentawai secara turun-temurun.

Masyarakat Suku Mentawai meyakini jika dengan gigi runcing, seorang perempuan akan terlihat lebih cantik dan dewasa.

Untuk meruncingkan gigi, para perempuan akan menggunakan peruncing yang terbuat dari besi atau kayu. Untuk melakukan tradisi secara turun temurun ini, wanita Suku Mentawai harus menahan rasa sakit yang cukup lama.

Tradisi Pasola, Suku Sumba

Pasola merupakan upacara adat yang berasal dari Sumba Barat, NTT. Dalam pelaksanaan upacara ini, dua kelompok yang berlawanan akan berperang dengan saling melempar tombak dari atas kuda.

Agar tidak menimbulkan korban jiwa, tombak yang digunakan tidaklah tajam. Namun, karena kegiatan ini dilakukan sambil menunggangi kuda, para pesertanya bisa saja mendapatkan luka.

Uniknya, masyarakat setempat mempercayai, darah yang jatuh saat pelaksanaan Pasola ini akan membuat tanah menjadi subur.

Tradisi Ma’nene, Suku Toraja

Suku Toraja juga mempunyai tradisi unik yang masih dilakukan sampai hari ini. Dikenal dengan sebutan Ma’nene, yang merupakan ritual untuk membersihkan dan mengganti pakaian mayat yang sudah berusia puluhan tahun.

Tradisi ini bisanya dilakukan secara serentak oleh masyarakat Baruppu yang mendiami wilayah Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Tradisi ini dilakukan secara serentak setiap 3 tahun sekali, setelah musim panen padi tiba. Sebab jika Ma’nene dilakukan sebelum masa panen, masyarakat setempat mempercayai kesialan akan datang dan memyebabkan gagal panen.

Mumi Hitam, Suku Dani

Suku Dani yang menempati wilayah Papua mempunyai tradisi unik yaitu melakukan mumifikasi jenazah. Jenazah yang dibalsam tersebut bukanlah orang biasanya, melainkan jenazah seseorang yang dinilai berjasa bagi sukunya, baik itu merupakan kepala suku, panglima perang atau orang yang sangat dihormati.

Dalam proses pembuatan mumi ini, jenazah akan lebih dahulu di asapi menggunakan kayu bakar. Prosesnya cukup panjang dan biasanya dilakukan oleh satu anggota suku yang ditunjuk.

Sebelum pengasapan dilakukan, biasanya dipersiapkan babi yang baru lahir sebagai tanda waktu. Waktu pengasapan berlangsung adalah sejak babi lahir sampai babi tersebut mempunyai taring yang panjang.

Setelah selesai semua proses pemumian, dilakukan upacara pelepasan mumi dan diakhiri dengan Upacara Bakar Batu. Kemudian, mumi akan diletakan dalam honai (rumah tradisional Papua) dan atau di dalam gua.

Tradisi Waruga, Suku Minahasa

Tradisi Waruga merupakan pemakaman Suku Minahasa di Sulawesi Utara yang unik. Waruga berasal dari kata waru yang berarti rumah dan ruga berarti badan. Kata tersebut dimaknai sebagai rumah raga kembali ke surga.

Pada zaman pra sejarah, Suku Minahasa percaya bahwa roh memiliki kekuatan magis. Untuk itu, kuburan dibuat secara khusus.

Waruga terdiri dari dua bagian, yaitu badan dan tutup. Warga Minahasa menempatkan jenazah seperti posisi bayi dalam kandungan. Selain itu, jenazah yang telah ditempatkan di Waruga dihadapkan ke utara, sebagai tanda para leluhur orang Minahasa berasal dari utara.

Apakah Anda pernah melihat pelaksanaan salah satu tradisi yang disebutkan di atas?