Suku dari Pulau Kalimantan

Berbagai macam suku-suku yang ada di pulau Kalimantan. Dari luasnya pulau Kalimantan yang berkisar 743.330 kilometer persegi yang menjadikan Kalimantan sebagai pulau terbesar ketiga di dunia.

Kalimantan dalam bahasa lokal berarti pulau yang banyak sungai. Tak heran bila Kalimantan dijuluki pulau seribu sungai. Pulau ini juga terkenal hutannya yang tropis dan juga lebatnya seluas 40,8 juta hektare.

Masayarakat umumnya mengenal suku Dayak, Banjar hingga Melayu sebagai penghuni Pulau Kalimantan. Ternyata, ada beragam suku yang menghuni pulai ini.

Suku Dayak

Masayarakat umumnya mengenal suku Dayak, Banjar hingga Melayu sebagai penghuni Pulau Kalimantan. Ternyata, ada beragam suku yang menghuni pulai ini.

Menurut data sensus penduduk, Suku Dayak memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.400.000 jiwa. Suku Dayak juga merupakan suku pedalaman yang tinggal di daerah aliran sungai di dalam hutan yang menjadikan suku ini terkenal dengan kebudayaan maritim dan bahari, karena sebagian besar pekerjaan mereka adalah nelayan di huluan sungai.

Suku Dayak memiliki 6 rumpun yaitu Rumpun Klemantan, Rumpun Apokayan, Rumpun Iban, Rumpun Murut, Rumpun Ot Danum- Ngaju, dan Rumpun Punan. Rumpun Dayak Punan merupakan sub etnis suku Dayak yang paling lama mendiami pulau Kalimantan.

Suku Banjar

Suku Banjar merupakan etnoreligius muslim yang sebagian besar berada di Provinsi Kalimantan Selatan. Kemudian sejak abad ke-17 mulai menempati sebagian Kalimantan Tengah dan sebagian Kalimantan Timur, terutama kawasan dataran rendah dan anggota hilir dari kawasan aliran sungai di wilayah tersebut.

Menurut Badan Pusat Statistik, saat ini suku Banjar berjumlah 4 juta dengan mayoritas agama Islam. Ada kultur kekerabatan yang cukup otentik dari suku ini.

Suku Hakka

Suku Hakka merupakan suku asal China yang mendiami daerah Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat. Kota Singkawang merupakan kawasan pecinan yang pertama kali berdiri di wilayah Indonesia. Suku ini berkomunikasi dengan bahasa Hakka dalam kesehariannya. Bahasa Hakka sendiri memiliki dua dialek, yakni Dialek Lufeng dan Dialek Meixian.

Istilah "Hakka" berasal dari istilah Bahasa Kanton yang pertama kali menggunakannya sebagai istilah tidak bersahabat. Karena sah di sekitar yang terkait baru, masyarakat lokal menyebut mereka "Hakka" atau "tamu". Istilah ini akhir diterima oleh orang Hakka sebagai nama kelompok mereka.

Suku Melayu

Suku-suku di pulau Kalimantan selanjutnya adalah Suku Melayu merupakan nama yang menunjuk pada suatu gugusan yang ciri utamanya merupakan penuturan bahasa Melayu. Suku Melayu bermukim di beberapa akbar Malaysia, pesisir timur Sumatera, sekeliling pesisir Kalimantan, Thailand Selatan, serta pulau-pulau kecil yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

Di Indonesia, jumlah suku Melayu sekitar 15 persen dari seluruh populasi yang mendiami provinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat.

Suku Agabag

Suku Agabag termasuk etnis yang sejak berabad-abad yang mendiami Pulau Kalimantan. Menurut beberapa antropolog, suku Agabag ini masih bersaudara dengan suku Dayak. Saat ini, suku Agabag tersebar di wilayah Kalimantan Utara dengan populasi 20.168 jiwa

Kepercayaan yang dianut oleh suku Agabag adalah Kaharingan, kepercayaan yang mempercayai Tuhan yang dianut secara turun temurun. Ada yang menganggap bahwa Kaharingan merupakan cabang Agama dari Hindu karena memiliki beberapa kemiripan dari segi ritual.

Suku Kutai

Mayoritas suku Kutai adalah beragama Islam dan hidup di tepi sungai. Mereka merupakan salah satu dari rumpun suku dayak, yaitu Dayak ot danum yang mendiami wilayah Kalimantan Timur.

Suku Kutai berdasarkan jenisnya, termasuk suku Melayu. Kutai pada awalnya merupakan nama suatu teritori tempat bermukimnya masyarakat asli Kalimantan, yang saat ini berpopulasi sebanyak 368 ribu orang.

Suku Kutai memiliki beberapa kesamaan dengan adat-istiadat Suku Dayak rumpun ot danum atau Suku Dayak Tunjung-Benuaq, seperti, Erau atau upacara adat yang meriah, Belian atau upacara tarian untuk menyembuhkan penyakit dan mantra serta ilmu gaib. Bercerita ilmu gaib, sama halnya dengan penulis Novel yang terkenal Risa Saraswati yang mampu berkomunikasi dengan makhluk gaib.