Suku Batak
Batak adalah salah satu suku di Indonesia dan merupakan etnis dengan populasi terbesar kedua di Indonesia setelah Suku Jawa. Suku Batak merupakan kelompok masyarakat yang sebagian besar bermukim pulau Sumatera.
Sejarah Suku Batak
Suku Batak ialah kelompok etnis tua yang ada di nusantara. Akan tetapi, karena catatan dan literatur keterbatasan menjadikan sejarahnya sulit untuk ditelusuri. Belum diketahui secara pasti kapan pertama kali nenek moyang orang Batak mulai mendiami wilayah Sumatera bagian Timur, yaitu Tapanuli.
Perkembangan Suku Batak
Perkumbulan suku Batak merupakan gabungan dari beberapa suku yang ada di Sumatera Utara, identitas masyarakat asli setempat sebagai Suku Batak baru dikenal setelah tahun 1926, yaitu setelah dibentuknya organisasi bernama Jong Batak.
Organisasi ini merupakan kumpulan para pemuda asal Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Angkola, dan Pakpak. Jong Batak dibentuk tanpa membeda-bedakan agama yang dianut.
Masyarakatnya Sumatera utara belum merasa perlu untuk terikat secara kelompok yang lebih besar. Banyak orang berasumsi, pendudukan kolonial di nusantara adalah alasan yang membuat masyarakat Sumatera Utara lebih memiliki rasa dan keinginan untuk bersatu.
Oleh karena itu, sangat menakjubkan bahwa saat ini Suku Batak dikenal sebagai salah satu etnis bangsa yang sangat kuat dan terjalin ikatan erat antara satu dengan yang lain
Kepercayaan Suku Batak
Saat ini, mayoritas Suku Batak memeluk agama Kristen Protestan. Namun, dulu sebelum mereka mengenal agama ini, orang-orang Batak menganut sistem kepercayaan tradisional. Mereka memiliki sosok yang dianggap sebagai dewa tertinggi, bernama Mulajadi na Bolon.
Dari kepercayaan tersebut, terdapat dikenal 3 konsep di dalamnya, yaitu:
1. Tendi
Tendi atau disebut dengan Tondi merupakan roh atau jiwa seseorang bermakna kekuatan. Tendi memberi kekuatan pada manusia dan telah dimiliki seseorang sejak di dalam kandungan sang ibu. Jika Tendi meninggalkan tubuh seseorang, maka orang tersebut dapat meninggal. Saat itulah harus diadakan upacara untuk menjemput Tendi atau upacara adat menjemput jiwa.
2. Sahala
Sahala merupakan bentuk kekuatan yang dimiliki oleh seseorang, akan tetapi tidak semua orang bisa memiliki Sahala. Sahala bisa disebut dengan nama lain Sumanta yang berarti kesaktian yang biasanya dimiliki oleh raja.
3. Begu
Begu adalah jiwa atau Tendi orang yang sudah meninggal. Masyarakat Batak percaya bahwa Begu mempunyai tingkah laku dan kebiasaan seperti manusia, tetapi hanya muncul di malam hari.
Tradisi Suku Batak
Suku Batak memiliki banyak tradisi yang diwariskan oleh leluhurnya. Tradisi budaya Batak yang tetap dilestarikan hingga kini antara lain:
1. Merantau
Tidak hanya menjadi kebiasaan masyarakat Suku Minangkabau, tradisi merantau juga dilakukan oleh Suku Batak. Merantau umumnya dilakukan oleh kaum pria yang hendak menginjak usia dewasa.
Para pria diharuskan meninggalkan tempat asalnya dan belajar bekerja serta hidup mandiri di tempat yang baru. Bahkan di masa lalu, mereka tidak diperbolehkan pulang sebelum sukses dan mengumpulkan banyak harta.
2. Kenduri Laut
Sesuai dengan namanya, tradisi ini dilakukan di tepi laut. Biasanya dilakukan setiap bulan Oktober setiap tahunnya. Makna kenduri laut adalah sebagai ungkapan syukur akan hasil panen yang telah mereka dapatkan selama 1 tahun. Kenduri ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Batak di daerah Tapanuli Tengah pada malam hari hingga siang hari.