Suku Kubu

Ada beberapa fakta tentang suku Kubu yang perlu diketahui masyarakat, mulai dari asal-usul, bahasa hingga tradisi adat istiadatnya.

Suku Kubu (Anak Dalam) adalah kelompok minoritas yang bermukim di Jambi dan di Sumatera Selatan. Suku Kubu mulai tersebar di tiga wilayah ekologis, yaitu di bagian Utara Jambi di sekitar Taman Nasional Bukit 30, Taman Nasional Bukit 12, dan bagian selatan Jambi di sepanjang lintas Sumatera.

Terlebih lagi, populasi orang Rimba semakin berkurang akibat pembakaran hutan dan penyakit. Berikut adalah fakta unik suku Kubu yang perlu diketahui.

Fakta Unik Suku Kubu

Asal Usul Suku Kubu

Penamaan orang Rimba pada suku Kubu ini mengacu pada tempat tinggal mereka yang berada di hutan dataran rendah, dalam pondok-pondok dan material yang diambil dari hutan, menjadikan kayu sebagai tiang, lalu diikat dengan rotan, dan bernaungkan atap.

Sementara penamaan Kubu diambil dari bahasa Melayu yang bermakna primitif, bodoh, dan kotor. Ada banyak versi mengenai sejarah suku Kubu. orang Rimba yakin mereka adalah utusan Kerajaan Pagaruyung yang pergi ke Jambi dalam misi kerajaan, tapi gagal.

Pakaian Suku Kubu

suku kubu belum memakai pakaian seperti manusia saat kini. Laki-lakinya mengenakan kancut, atau kain panjang yang dililit di pinggang, kemudian diselipkan di selangkangan untuk menutupi kemaluan. Sementara perempuan suku Kubu yang belum menikah menggunakan kain sarung, dililit sebatas dada. Untuk anggota suku Kubu perempuan yang sudah menikah, kain tersebut mereka lilitkan hingga sebatas pinggul.

Kepercayaan Suku Kubu

Suku Kubu berkepercayaan animisme dan dinamisme. Mereka sangat memuja roh nenek moyang dan mempunyai banyak Dewa yang dianggap Tuhan. Bagi Suku Kubu, hutan adalah rumah mereka dan seluruh hutan adalah milik suku, yang menjadi sumber penghidupan dan kegiatan adat. Mereka melakukan perburuan untuk mencari makan atau berladang. Biasanya, suku Kubu suka memakan ular, kelelawar, hingga rusa.

Kebiasaan Suku Kubu

Suku Kubu hidup dengan nomaden. Alasannya, karena mereka punya kebiasaan untuk berkelana mencari tempat tinggal baru lantaran sedih ditinggal mati keluarga atau orang yang mereka sayang. Mereka akan pergi selama berhari-hari tanpa pulang ke hutan sampai melupakan kenangan tentang keluarga mereka yang meninggal.

Oleh karena itu, apabila ada keluarga mereka yang sedang sakit, orang Rimba akan melakukan “besesadingon” atau memberi jarak aman, seperti halnya melakukan social distancing. Orang Rimba juga menganggap bahwa orang di luar hutan sebagai “me-layu” atau orang-orang yang bisa menyebabkan kematian lewat penyakit.

Bila ada orang asing yang ingin masuk ke wilayah mereka, maka harus menjaga jarak dan bermalam sejauh 15-20 meter dari tempat tinggal orang Rimba selama beberapa hari. Sepadang Pria dan wanita dalam suku Kubu juga dilarang untuk berduaan.

Apabila ketahuan, mereka akan dipukul rotan karena dianggap membuat malu orang tua, kemudian dikawinkan paksa. Selain itu, pria asing juga tidak boleh sembarangan memasuki hutan apabila tidak ditemani pria penduduk suku.

Presiden Jokowi Mengunjungi Suku Kubu

Jokowi berhasil melakukan blusukan ke lokasi para Suku Kubu. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pemantauan orang Rimba yang menjadi korban dari kebakaran lahan di beberapa wilayah Jambi.

Presiden Jokowi dan rombongannya bertemu dengan orang Rimba di perkebunan sawit dan melakukan sejumlah dialog, memberikan sembako, dan Kartu Indonesia Sehat untuk fasilitas pengobatan.

Nah, semoga beberapa fakta tentang suku Kubu di atas bisa menambah wawasan kamu ya!